Cara Menyampaikan Pertentangan

Jumat, 29 Juli 2011

Walau tidak menyenangkan, pertentangan sering diperlukan untuk menemukan kebenaran dan dalam rangka menyelidiki permasalahan apapun secara menyeluruh dan obyektif.
Jika tidak tahu bagaimana cara menyampaikan pertentangan, Anda tidak bisa berfikir secara positif. Hal yang paling penting untuk dilakukan secara hati-hati. Jika salah memahami hal tersebut, Anda akan berfikir buruk sekalipun Anda berfikir secara efektif.

·         Ada orang-orang yang menyampaikan pertentangan dengan cara yang kasar dan agresif
·         Ada orang-orang yang menyampaikan pertentangan untuk bertarung dan menunjukkan kemenangan mereka
·         Ada orang-orang yang menyampaikan pertentangan untuk memamerkan ego mereka
·         Ada orang-orang yang menyampaikan pertentangan dengan gertakan
·         Ada orang-orang yang menyampaikan pertentangan untuk menunjukkan superioritas mereka
·         Ada orang-orang yang menyampaikan pertentangan karena mereka telah diajari bahwa itulah tujuan percakapan mereka
·         Ada orang-orang yang menyampaikan pertentangan hanya karena mereka tidak mengetahui cara lain untuk menjajaki suatu subyek

1.       Kesopanan
Pertentangan yang halus sama validnya dengan pertentangan yang agresif. Secara keseluruhan, cara halus lebih indah daripada cara agresif.
2.       Kesalahan-kesalahan dalam logika
Satu hal mungkin “tampak” berhubungan dengan hal lain, tetapi Anda bisa saja tidak setuju dengan “keharusan” hubungan tersebut. Anda dapat menentang keharusan itu. Jika Anda dapat menunjukkan sebuah alternative yang mungkin, maka hal itu akan membuat pertentangan Anda lebih kuat lagi.
3.       Interpretasi
Hal ini berhubungan dengan sumber kesalahan yang terdahulu. Sebuah interpretasi atas angka statistic diberikan, dan timbul kesan bahwa interpretasi ini adalah satu-satunya versi yang mungkin. Padahal, ada alternative penjelasan lain yang mungkin.
4.       Perepsi selektif
Persepsi selektif berarti memandang pelbagai hal dengan cara yang mendukung gagasan yang sudah terbentuk sebelumnya. Penggunaan persepsi selektif secara klasik adalah dalam stereotip dan prasangka. Pikiran mempunyai pola yang tetap dan kemudian hanya mengenali hal-hal yang sesuai dengan pola tersebut.
Persepsi selektif adalah tantangan yang sulit untuk diubah karena apa yang dikatakan bisa jadi benar. Si pendengar tidak memiliki cara untuk mengetahui apa yang belum dikatakan, atau apa yang tidak dikatakan. Seseorang yang bercerita kepada Anda tentang setiap kejadian saat seorang pegawai bekerja malas-malasan, mungkin memilih untuk tidak menceritakan semua kejadian lain saat orang yang sama bekerja dengan sangat giat.
5.       Emosi
Emosi biasanya berawal dari prasangka dan stereotip. Apakah seseorang benar-benar memberikan pendapat yang obyektif ataukah ada sedikit emosi yang terlibat ? Biasanya kadar emosi seseorang sangat mudah diukur melalui penggunaan kata sifat. Setiap orang bebas mengungkapkan emosi mereka. Namun, seorang pendengar tidak harus terbujuk oleh emosi atau menyetujui emosi tersebut.
6.       Pengalaman yang berbeda
Pengalaman pribadi yang berbeda mengarah pada perbedaan pendapat. Hal  yang sama berlaku pula untuk pertentangan. Jika pengalaman pribadi Anda berbeda dengan pengalaman pribadi lawan bicara Anda, kemungkinan besar Anda tidak menyetujui kesimpulan-kesimpulan yang di kemukakan oleh si pembicara. Mempunyai pengalaman yang berbeda tidak menjadikan pengalaman Anda yang paling benar dan pengalaman pihak lain tidak benar.
7.       Generalisasi
Sifat alami dari generalisasi adalah cap yang sama yang dilekatkan pada setiap orang atau segala sesuatu yang ditempatkan di dalam kotak yang diberi label: sosok anak kecil pasti manis, semua pengacara pasti argumentative, dsb. Untuk menentang generalisasi semacam itu, Anda bisa menanyakan apakah kata “banyak” atau “sebagian besar” bisa dipakai sebagai pengganti kata “semua”. Apabila kata-kata seperti itu tidak bisa dipakai dengan alasan bisa menghancurkan logika argument tersebut, Anda perlu meragukan logika itu – paling tidak ketika logika itu diterapkan kepada orang-orang.
8.       Mungkin dan pasti
Ini adalah salah satu hal yang paling penting mengenai pertentangan. Anda mungkin akan mudah menerima sesuatu sebagai sebuah “kemungkinan”, tetapi sangat sulit untuk menerimanya sebagai sebuah “kepastian”. Ketika tidak menyetujui sesuatu yang dikemukakan sebagai sebuah kepastian, Anda dapat mengindikasikan tingkat “kemungkinan” yang dapat membuat Anda siap untuk menerima pernyataan tersebut.
9.       Berbeda atau menentang
Pertentangan menuntut penghargaan atas kebenaran. Ada rasa peduli terhadap kebenaran. Anda tidak ingin membiarkan seseorang meloloskan sesuatu yang tidak benar atau sesuatu yang ditawarkan sebagai suatu kebenaran tanpa pembuktian.

Dengan demikian, dalam pertentangan, Anda mungkin mengimplikasikan salah satu dari berbagai hal berikut :
Itu jelas salah
Itu mungkin saja tetapi tidak pasti
Itu hanya salah satu dari sekian banyak alternative
Itu sesuai dengan pengalaman Anda
Itu sesuai dengan nilai-nilai Anda
Itu benar bagi Anda, tetapi tidak bagi saya
Itu didasari oleh emosi dan prasangka
Itu didasari oleh persepsi selektif
Kesimpulan itu tidak berhubungan
Itu hanya satu pandangan yang mungkin tentang masa depan

Spektrum tipe-tipe pertentangan yang luas ini seharusnya, sejauh memungkinkan, ditunjukkan dan disampaikan. Terlalu tergesa-gesa untuk sekedar mengatakan bahwa Anda tidak setuju. Metode pertentangan memang perlu untuk ditunjukkan. Segera setelah metode ini diterapkan, pertentangan pun dapat dijajaki.


Edward De Bono
How to Have a Beautiful Mind



Share this article on :

Tidak ada komentar:

 
© Copyright 2010-2011 Nita's Blog All Rights Reserved.
Template Design by Herdiansyah Hamzah | Published by Borneo Templates | Powered by Blogger.com.