Wajah cinta bisa beragam. Bukan hanya dapat dihitung dengan jari, tetapi terus berkembang hingga belasan, puluhan, ratusan, ribuan, hingga jutaan yang bahkan terus berkembang dan tidak lagi mengenal jumlah. Demikian ringan kata cinta menempel dan meluncur dari bibir kita.
Cinta Bersedia
Cinta bersedia adalah untuk mengikat setia dan saling memahami. Setia untuk dipertanggung jawabkan karena cinta. Sedia untuk menyerahkan diri pada yang dicintai
Cinta Itu Menakluki
Sifat cinta itu ingin menguasai. Dia mau yang dikasihinya itu hanya khusus untuk dirinya. Sifat ini memuntut hak untuk mencintai dan dicintai
Cinta Itu Mengetahui
Pada dasarnya sebenarnya cinta itu mengetahui. Orang yang bercinta tahu siapa yang patut untuk dicintainya. Cinta tak perlu bertanya. Manusia boleh jatuh cinta tanpa membaca ilmiah atau novel tentang cinta. Mereka tahu apa yang perlu dilakukan. Ia tidak tahu akan peraturan cinta jika tiada diberikan panduan
Cinta Itu Hidup
Cinta ibarat bunga, boleh berputik, lalu mekar serta boleh layu dan gugur. Cinta itu punya derita dan perasaan. Cinta mendengar, cinta berkata, cinta melihat. Cinta segala-galanya. Sayang, benci, cemburu, gembira, sedih, senang, tertekan, tertawa dan menangis. Cinta itu hidup sampai dia akan menemui kematian. Tapi banyak orang berharap agar cinta itu kekal selagi dia masih hidup dan tetap hidup walaupun ia telah mati.
Cinta bisa membuat bahagia, duka, ataupun buta. Cinta penuh dengan pengorbanan, kepahitan, keindahan, dan kehangatan. Cinta akan menjadi lebih indah jika keduanya saling memberi dan menerima, sehingga kehangatan, keselarasan, dan kebersamaan menjalani hidup dapat tercapai.
Cinta itu bisa membuat buta akan segalanya hanya demi rasa sayang kepada kekasih. Cinta bisa membuat orang merasakan suka dan duka pada waktu yang sama ketika kita berusaha mendapatkan kebahagiaan bersama.
Cinta Abadi Sampai Mati (Aswi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar